Sabtu, 04 September 2010

Dibuang sayang

Untuk memulai suatu perubahan, diperlukan sebuah pergerakan yang sinergis, antara satu elemen dengan elemen lain. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan segala potensi yang dimilikinya. Setiap orang di negeri ini pasti menginginkan adanya perubahan nasib pada bangsa ini, sehingga menjadi sebuah bangsa yang terpandang, tidak lagi tertinggal oleh bangsa lain, dan minimal penduduknya tidak lagi kesulitan dalam hal perekonomian dan kebutuhan dasarnya.

Untuk itu, kita harus mampu bersaing dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita. Lalu siapa yang bertanggung jawab mengangkat bangsa ini? Bukan saya atau Anda, tapi kita, mahasiswa. Apa yang bisa diperbuat mahasiswa? Berdemo lalu bikin macet? berteriak-teriak di jalanan lalu menggelar aksi teatrikal tanpa tahu apakah aspirasinya didengar? atau sekadar hanya bisa duduk saja dan menghela napas karena memang tidak ada yang bisa diperbuat oleh mereka?

Rasanya tidak. Setidaknya, ketika mahasiswa masih menyandang status sebagai mahasiswa, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Mahasiswa, menurut hemat saya adalah gelar yang membuat anda menjadi seseorang yang memiliki akses tanpa batas, dan anda bisa melakukan apapun tanpa ada yang bisa mengekang anda. Fungsi mahasiswa adalah generasi pembangun masa depan bangsa, yang mungkin 30 tahun lagi mahasiswa zaman inilah yang pada akhirnya memegang tampuk kepemimpinan di masa yang akan datang.

Saat ini, adalah mengkritisi kinerja pemerintah yang menjadi tugas mahasiswa saat ini. Semua kebijakan dan langkah pemerintah harus kita kaji dan kritisi apakah benar layak diterapkan pada masyarakat. The power of democracy berlaku disini, dimana kita bisa mengkritik semua kebijakan dan mempertimbangkan apakah itu layak atau tidak. Yang jelas, ini terbukti pada tahun 1998. sayang, kita tidak mempersiapkan mau dibawa kemana Negara ini setelah kudeta dari zaman orde baru. Adalah hal yang lumrah bila kita memprotes dan bahkan terkesan sok pintar dari bapak-bapak pejabat di atas sana. Tapi itulah mahasiswa, sebagai control social, middle of class, penggerak, pembuat sinergi.

Motivasi untuk bergerak adalah keinginan untuk merubah masa depan menjadi lebih baik dari hari ini, mulai dari diri kita sendiri. Adapun latar belakang ingin merubah masa depan diantaranya adalah melihat kondisi bangsa saat ini. Kita mengetahui bahwa kondisi bangsa saat ini boleh dibilang tidak sedang dalam keadaan yang baik. Korupsi merajalela, pengangguran dimana-mana, kemiskinan menghantui masyarakat, belum lagi bencana alam dan wabah penyakit yang membuat Indonesia seakan-akan terkena kutukan tanpa henti-henti. Kriminalitas merajai pemberitaan-pemberitaan di media massa yang mungkin timbul akibat himpitan ekonomi yang membuat rakyat frustasi dan menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Sebuah anugerah bagi bila kita sadar sebagai pemuda, sebagai mahasiswa, kita bisa melakukan apa saja dan sebenarnya kita mempunyai peranan untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik. Soekarno pernah berpidato bahwa beri ia 10 pemuda, maka beliau akan mengguncangkan dunia. Semangat yang dimiliki ini harus benar-benar dijaga jangan sampai luntur. Untuk itu dibutuhkan sebuah pergerakan, yang tentunya membutuhkan penggerak-penggerak, yaitu mahasiswa sebagai middle of class yang berada di antara rakyat dan pemerintah.

I'm so tired of being here
suppressed by all my childish fears
and if you have to leave
I wish that you would just leave
'cause your presense still lingers here
and it won't leave me alone

these wounds won't seem to heal
this pain is just too real
there's just too much that time cannot erase

when you'cried I 'd wipe away all of your tears
when you'd scream I'd fight away all of your fears
I held your hand through all of these years
but you still have
all of me...

you used to captivate me
by your resonating light
Now I'm bound by the life you left behind
your face it haunts
my once pleasant dreams
your voice it chased away
all the sanity in me




I've tried so hard to tell myself that yo're gone
but thought you're still with me
i've been alone all alone

Senin, 15 Maret 2010

Small Bore Sewer (Sistem Riol Ukuran Kecil)
Ciri-ciri SBS:
- Mengalirkan air effluent tangki septic dan limbah cair cucian (grey water)
- Keadaan aliran bertekanan
- Gradient hidrolis di bawah elevasi TS & peralatan saniter sehingga tidak memungkinkan terjadinya aliran balik
- Diameter pipa yang digunakan relative kecil sehingga aliran bertekanan *d = 50-100 mm, tipikal 75 mm
- Air limbah mengalir tanpa padatan lumpur tinja
- Pipa yang digunakan adalah PVC
- Prinsip gravitasi dengan aliran terbuka
- Aliran bertutup bertekanan bila gradient hidrolis tidak melebihi elevasi permukaan air yang berada di TS
- Penanaman pipa biasanya dangkal
- Slope saluran mengikuti slope permukaan tanah yang ada
- Biaya 50-60% lebih kecil daripada sistem konvensional
- Pengembangan dari sistem onsite (setempat)


Keuntungan SBS
- Mengurangi pemakaian air karena tidak ada solid yang terbawa
- Mengurangi biaya penanaman pipakarena tidak memerlukan perencanaan dengan kecepatan swabersih, maupun tidak memerlukan kriteria desain untuk slope dan kecepatan tertentu seperti pada sistem shallow bore sewer
- Mengurangi biaya material karena tangki interceptor (TS) menampung aliran puncak dan mengendapkan solid
- Mengurangi kebutuhan pengolahan karena tidak memerlukan penyaringan, grit chamber, maupun primary treatment/ tangki anaerob karena semua sudah ada diolah dalam TS


Kerugian SBS
- Perlu pengawasan khusus pada TS secara periodic
- Perlu dibentuk organisasi yang solid untuk mengorganisasi operasi dan pemeliharaan

Perencanaan Layout SBS
- lokasi dan elevasi TS
- Jalur saluran
- Stasiun pompa *bila diperlukan
- Rencana pengembangan ke depan
- Ruang untuk perbaikan
- Kerusakan potensial akibat lalu lintas

Klasifikasi SBS
- sistem penyaluran Bagian atas TS
 masih mengandung padatan
 sama dengan sistem konvensional
 membutuhkan kecepatan swabersih
 diameter minimum 100 mm
 slope minimum 2%
- sistem penyaluran Bagian bawah TS

SHALLOW BORE SEWER (SISTEM RIOL DANGKAL)
Adalah sistem penyaluran air limbah yang didesain untuk menerima semua air limbah rumah tangga tanpa lebih dahulu diendapkan dalam TS. Ciri-ciri:
- cocok untuk daerah berkepadatan tinggi
- perumahan berpendapatan rendah
- tidak terdapat lahan tanah untuk membuat lubang sanitasi setempat atau TS
- debit aliran dalam riol berfluktuasi, ada debit minimum dan debit maksimum
- saat debit minimum terdapat endapan pada riol dimana
kedalaman air < kedalaman renang
- saat Q maks, terjadi penggelontoran tinja
- mekanisme yang terjadi silih berganti, adalah:
pengendapan-transportasi-pengendapan-transportasi
- efisien dalam riol yang berdiameter kecil
- cocok untuk Negara berkembang, yang tingkat urbanisasinya tinggi dan pendanaan untuk sanitasi yang kurang
- secara teknik, ekonomi, dan pendanaannya sangat layak




Didasarkan pada keadaan Q pincak untuk mencapai:
- Aliran air limbah dengan kecepatan swabersih minimum
- Tegangan geser minimum

Dengan bentuk pipa lingkaran,
Sifat-sifat penampang Lingkaran
- Sifat aliran selalu gravitasi
- Persamaan yang digunakan :Manning / Macedo

Kamis, 05 Februari 2009

DIKLAT AKTIVIS TERPUSAT 2009 KELUARGA MAHASISWA ITB Dari ITB untuk Indonesia, sebuah pergerakan untuk perubahan.




Andi Riswandi-15307121-  HMTL ITB  29 JANUARI 2009-1 FEBRUARI 2009


Kondisi mahasiswa di ITB bermacam-macam. Ada yang orientasinya belajar, sosial, hedonisme, dan banyak lagi. Setiap mahasiswa diITB dalam berkuliah, ternyata disubsidi oleh rakyat sekitar 16 juta persemester. Untuk itu, diharapkan mahasiswa juga berjuang untuk rakyat sebagai timbal baliknya. Permasalahannya, terkadang mahasiswa seakan tidak peduli dengan masyarakat kecil khususnya, padahal masyarakatlah yang membesarkan mereka. Diperlukan tindak penyadaran bagi mahasiswa akan perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itulah DAT muncul.
Secara umum, DAT adalah sarana untuk membiasakan diri untuk budaya disiplin, tidak terlambat, menjaga adab-adab kesopanan, berpikir kritis, sesuai kerangka berpikir yang terstruktur dan sistematis dalam memandang suatu masalah, dan peduli dan peka terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar kita serta peran yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa. Ciri-ciri umum tersebut dapat terwakili oleh suatu kata, yaitu aktivis. Aktivis adalah seseorang yang senantiasa bergerak secara riil/nyata, dan konsentrasi serta komitmen pada bidang yang ditekuninya.
Tujuan DAT
Tujuan diadakannya DAT adalah:
- Membuat visi bersama, yaitu penyamaan visi mengenai pergerakan mahasiswa dalam ruang lingkup ITB, untuk pergerakan nasional.
- Mengembalikan mahasiswa menjadi suatu insan akademis, yaitu:
o Senantiasa mengembangkan dirinya, menembus batas apa yang dia bisa raih
o Selalu mencari suatu kebenaran ilmiah
- Menumbuhkan rasa sebagai satu keluarga dalam kemahasiswaan di ITB, yaitu satu Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB)


DIKLAT AKTIVIS TERPUSAT 2009 KELUARGA MAHASISWA ITB
Dari ITB untuk Indonesia, sebuah pergerakan untuk perubahan.
Analisis mengenai akar permasalahan pangan di Indonesia
Dilihat dari penyebab permasalahan pangan di Indonesia, ada 3 stakeholder yang mempunyai peranan dan keterlibatan penting dalam mempengaruhi keadaan sektor pangan di Indonesia. Adapun contoh-contoh dari permasalahan pangan yang terjadi di Indonesia antara lain:
- Penyebaran produk-produk lokal yang kurang berkualitas di negeri sendiri karena produk yang berkualitas tinggi lebih banyak diekspor ke negara lain daripada diperdagangkan di negeri sendiri. Hal ini membuat masyarakat konsumen di Indonesia lebih banyak mengkonsumsi pangan yang bukan kualitas terbaik. Contohnya adalah pada pabrik Indofood dan PT. Perkebunan Nusantara yang mengekspor bahan pangan yang berkualitas tinggi ke luar negeri, sedangkan yang didagangkan di dalam negeri adalah “bahan pangan kelas dua”.
- Kebijakan Impor yang terlalu berlebihan kuantitasnya sehingga mematikan UKM-UKM (usaha kecil menengah)dalam negeri. Harga barang impor yang lebih murah juga membuat kelompok usaha kecil menengah sulit untuk berkembang, apalagi ditambah birokrasi yang rumit bagi pengusaha UKM di Indonesia.
- Paradigma para petani kita yang kurang/ sulit terbuka terhadap penemuan teknologi pangan terbaru dan cenderung lebih mempercayai ilmu pertanian secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.
- Terbatasnya Sumber daya Pangan akibat pandangan yang menganggap bahwa bertani atau melaut (nelayan) adalah bukan profesi pilihan yang utama, padahal negara kita adalah negara yang agraris dan maritim. Akan tetapi, saat ini masyarakat lebih cenderung mencari pekerjaan di perkotaan, bukan di perdesaan.
- Banyaknya kejahatan pangan seperti penggunaan plastik maupun formalin pada makanan yang dapat membahayakan konsumen.
- Dayabeli masyarakat yang rendah untuk membeli bahan pangan yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Regulasi pemerintah yang masih longgar terhadap kebijakan-kebijakan pangan di Indonesia, seperti pengaturan harga dari petani, tengkulak, hingga ke ditributor dan sampai ke konsumen.
3 stakeholder yang berperan penting dalam arah kondisi pangan di Indonesia antara lain adalah Pemerintah, Produsen, serta masyarakat sebagai konsumen. Ketiga stakeholder tersebut saling mempengaruhi dalam permasalahan pangan, saling kait-mengkait, dan saling sebab akibat, akan tetapi peran pemerintah sebagai regulator disini sangat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam penyebab permasalahan pangan ini.
Dar segi pemerintah, akar permasalahan pangan adalah:
- Kebijakan yang longgar dari pemerintah tentang pengaturan pangan di Indonesia.
- Jaminan keamanan produksi kepada para produsen dalam hal harga minimum dan harga maksimum serta jaminan terhadap pangan yang terkena bencana seperti banjir.
- Fasilitas yang kurang memadai yang diberikan kepada petani atau produsen sehingga menghambat kemajuan produsen untuk memproduksi bahan pangannya.
Dari segi Produsen, permasalahan pangan adalah:
- Kurangnya pemanfaatan teknologi akibat Sumber Daya Manusia itu sendiri yang tidak begitu mengerti dan mengetahui mengnai teknologi pangan.
- Mahalnya pemanfaatan teknologi untuk diterapkan para produsen pangan kelas menengah dan bawah.
- Kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan mengenai teknologi pangan
- Kontrol sosial yang kurang terhadap kebijakan pangan di Indonesia.
Dari segi masyarakat, permasalahan pangan adalah:
- Apresiasi yang kurang terhadap UKM, sehingga masyarakat cenderung memilih membeli makanan dari pihak-pihak asing seperti McD, dsb.
- Dayabeli masyarakat yang rendah untuk membeli bahan pangan yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
-
Ekonomi Global
Cara memandang problematika bangsa ini adalah, apa yang menjadi penyebab permasalahan lalu apa solusi konkretnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, kita harus mempunyai narasi besar, yang menginspirasikan sebuah mimpi besar, yang akan menjadi goal kita. Kedudukan kita sebagai mahasiswa adalah sebagai inspirator pergerakan, yaitu orang-orang terdepan dalam memimpin sebuah pergerakan ke arah yang lebih baik, dan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Kita ketahui bahwa kebanyakan manusia saat ini lebih banyak tergerak oleh idealisme atau uang. Kita harus punya dasar idealisme yang kita pegang kuat hingga kita sudah tidak menjadi mahasiswa lagi, agar tidak tergerak dengan uang, yang bisa mengubah apa saja dan siapa saja dengan cara bagaimana saja, kapan saja, dimana saja.
Ichsanuddinnoorsy-pengamat ekonomi & panelis debat TVone-
Ada 3 golongan orang yang ada di negara kita, yaitu penikmat, penjilat, dan pengkhianat. Jangan sampai kita masuk kedalam 3 golongan tersebut.
Ada beberapa kepemimpinan, yaitu Janitor, Operator, Manager, Leader, dan Fighter.
Masalah ekonomi klasik ada 3, yaitu:
- Pengangguran
- Kemiskinan
- Ketimpangan
Kebijakan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Obama juga masih menyoroti ketiga masalah di atas.
Sistem kapitalisme adalah sistem yang munafik karena keserakahannya. Yangkaya makin kaya, yang miskin tambah miskin. Hal itu yang dianut AS, negara yang berpengaruh besar pada perekonomian global. Masalah SPM(Sub Prime Morgate) yang terjadi beberapa waktu lalu berdampak besar bagi dunia, juga bagi Indonesia, sehingga terancam terkena badai krisis kedua setelah tahun 1998.
Untuk mengatasi krisis tersebut, ada 3 industri yang harus dijadikan pusat perhatian, yaitu
- Industri Militer
- Industri Minyak
- Industri Media

Realita Kota Bandung
Kota sebenarnya dalah gambaran dari perwujudan bermacam-macam kebijakan dan kepentingan. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan membentuk gambaran kota itu sendiri, apakah dari infrastrukturnya, dari segi pengelolaan lingkungannya, transportasinya, dsb.
Salah satu parameter kota yang baik dapat dilihat dari sungai yang melintas di kota tersebut. Bila sungainya bersih, maka kota tersebut sudah dikelola dengan baik. Apabila tidak, maka pengelolaan kota tersebut belum baik.

Kemandirian Bangsa
Marwan Batubara-Anggota DPD Jakarta-
Adalah sikap dan keadaan suatu bangsa yang memiliki kepercayaan diri dalam memenuhi kebutuhan dan senantiasa bersaing untuk maju. Adapun aspek-aspek kemandirian meliputi:
-sektor ekonomi
-sektor intelektual
-sektor sosial
-sektor politik
Sugiharto –mantan Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu-
Hartoyo-dosen Harvard & Oxford University-
Yang terpenting dalam mewujudkan kemandirian bangsa adalah menjaga kekonsistenan dan semangat juang untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Indonesia, dari sektor pangan, sebenarnya mempunyai potensi diversifikasi pangan yang banyak, tetaapi kita tidak menyadarinya. Kebijakan impor sebenarnya tidak perlu dilakukan, tetapi kita harus mendayagunakan apa yang kita punya dengan sebaik-baiknya.

Peran Serta Mahasiswa dalam Pemilu 2009
Djoko Santoso & Khalid
Pemilu adalah wujud dari demokrasi. Demokrasi di indonesia adalah hasil adopsi demokrasi-demokrasi negara lain seperti Amerika dan Inggris. Demokrasi yang dianut Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Penerapan demokrasi di Indonesia tidak jelas sektor-sektornya. Di Amerika, regulasi pemerintah menentukan dimana saja demokrasi itu berperan, sehingga Demokrasi berperan jelas di sektor-sektor tertentu. Sebenarnya demokrsai sendiri bukanlah sistem yang baik, tapi ini merupakan yang terbaik dari yang terburuk.
Di indonesia, sistem kepartaian sangat kental. Yang menjadi masalah adalah sistem perekrutan partai yang buruk. Terkadang banyak hasil kader-kader partai tidak sesuai dengan yang diinginkan karena lebih mementingklan kepentingan pribadi maupun golongan daripada kepentingan bangsa. Peranan mahasiswa menghadapi situasi seperti ini sangat vital, apalagi di negara berkembang. Sebutan mahasiswa memang menunjukkan tugas bahwa sebenarnya mahasiswa bukan sekedar siswayangbelajar, tapi juga harus mengkritisi pemerintah agar jalannya pemerintahan tidak merugikan rakyat dan bangsa. Mahasiswa harus menjadi problem solving bagi bangsanya.
Sekarang sudah saatnya kita fokus menyelesaikan permasalahan, membuat visi untuk solving persoalan bangsa yang menumpuk, bukan lagi mempermasalahkan apakah pemilu harus dicoblos atau dicontreng, apakah caleg harus laki-laki atau harus wanita-kah, tapi banyak hal yang penting di luar itu yang menunggu kita.

Konsepsi Kemahasiswaan
Dimas Taha Maulana-Menteri PSDM KM-ITB 08/09-
Sudah saatnya kita melakukan pergerakan untuk perubahan ke arah Indonesia yang lebih baik. Pergerakan itu membutuhkan suatu wadah. KM, adalah suatu wadah yang ada untuk menyatukan visi kita bersama. Konsepsi itu sendiri adalah cita-cita besar dari KM-ITB.
Skema pendidikan


Insan akademis adalah manusia yang senantiasa mengembangkan dirinya dan mengkritisi kondisi mesyarakat di masa kini juga di masa yang akan datang
Seorang pemimpin harus memiliki AVIRA, yaitu:
Adaptability-visioner-inovatif-responsible-ACTUATION

Rekayasa Sosial & Propaganda
Bang Yauche TK 97 & Musthofa TK 99(Mantan Presiden KM-ITB)
Basic Academic yang diajarkan di itb penting untuk kemampuan analitik kita.
Rekayasa sosial adalah aksi memanipulasi sekumpulan orang untuk melakukan aksi atau reaksi untuk suatu tujuan tertentu. Bentuk perubahan sosial ada 2, yaitu Unplanned social change yaitu perubahan yang lambat tapi terus menerus dan yang kedua adalah planned social change. Yang kedua inilah yang disebut sebagai rekayasa sosial. Revolusi adalah perubahan sosial yang spektakuler dan menyentuh seluruh aspek-aspek kehidupan.
Teknik organisasi massa penting untuk rekayasa sosial. Teknik-teknik tersebut antara lain,
- Kekuatan ide dan pemikiran
- Tujuan yang jelas
- Struktur yangsolid
- Taktik yang memadai
- Sumber Daya yang cukup
Struktur yang solid setidaknya harus memiliki,
- Jenderal Lapangan
- Koordinator lapangan (bersifat rahasia)
- Komandan lapangan
- Peserta
- Artis lapangan
- Jongos lapangan
Sumber daya yang cukup maksudnya adalah memiliki jaringan, dana, dan data yang memadai untuk merekayasa suatu organisasi massa.
Propaganda, penting untuk menyebar isu. Harus ada tujuan, dan pelaksanaannya sistematis untuk membentuk sebuah persepsi publik, memanipulasi keadaan sesuai tujuan tertentu.

Motivasi Berjuang & Bergerak
Motivasinya hanya satu, yaitu mati syahid. Orang yang cerdas adalah orang yang selalu ingat akan mati. Selain itu, untuk bergerak, harus ada kebersamaan.

Sabtu, 03 Januari 2009

adakah hari hujan?


Adakah hari hujan?
Di suatu kelas matematika...
Guru matematika SMA di sekolah Ekspresi 3 terkenal sangat galak dan sering mengomel. Pada suatu ketika, tepatnya ketika siswa-siswanya sedang belajar peluang, guru tersebut menganalogikan suatu kasus dengan logika matematika.akan tetapi, guru tersebut amat memperhatikan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar, sehingga para siswanya ragu untuk menjawab pertanyaan dari guru tersebut karena takut salah dan takut diomelin karena salah.
Sang guru bertanya pada murid-muridnya,”jika hari hujan maka?”
Karenasetelah sekita 5 menit tak ada yang berani menjawab, guru tersebut pun menunjuk zidan untuk menjawab. Karena kaget ditunjuk dan diminta maju ke depan, maka dengan polos zidane menjawab,
“jika hari hujan, maka...”
“tidak ada hari hujan pak, yang ada hari senin, selasa, rabu, dan seterusnya pak.. ”
Kontan saja mendengar jawaban brilian itu sang guru melempar zidane dengan kotak spidol ke lantai hingga terlempar ke luar kelas bahkan keluar sekolah..{wah..lebai...}
“coba kamu ulangi jawaban kamu!”,ujar sang guru...
Maka zidane pun meralat jawaban briliannya menjadi jawaban standar.
“jika hari hujan maka membawapayung..”
Memangnya ada yang salah dengan jawaban yang pertama tadi y?sepertinya itu sudah mengikuti logika matematik dan EYD yang baik dan benar deh..
Sampai sekarang zidane tetap menganggap jawaban spontan yang keluar dari mulutnya pertama kali itulah yang benar.

Relawan Tanggap Bencana Etos Bandung

Relawan Tanggap Bencana-Etos Regional Bandung
Adalah sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Beastudi Etos-Dompet Dhuafa Republika yang bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) yang bergerak di bidang kemasyarakatan, lebih khususnya lagi dalam bidang lingkungan. RTB ini tersebar di 9 kota di Indonesia, diantaranya di Padang, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Jogjakarta, dan Makassar. RTB digerakkan oleh mahasiswa-mahasiswa penerima beastudi etos, sebuah beasiswa dengan program pengembangan potensi sumber daya manusia yang mempunyai bakat yang kompeten.
Sebagai wujud kepedulian RTB-EB kepada lingkungan, maka akan diadakan sebuah aksi lingkungan Nasional yang juga dilakukan oleh RTB-RTB di wilayah lain selain Bandung.
Aksi lingkungan tersebut diberi nama Empowering Green Community, sebuah pentrigger semangat masyarakat untuk saatnya peduli terhadap lingkungan, khususnya bagi generasi pemuda, dengan tema Green n Youth.

renungan 1

Renungan 1:
Mengapa manusia pernah merasakan yang namanya malas?
Sebuah pertanyaan yang semoga, dengan jawaban yang kutulis, membuatku tahu apa sebenarnya yang menyebabkan manusia, aku sendiri, pernah merasakan perasaan malas itu. Dan semoga, aku tahu solusi untuk menghindari rasa itu kembali lagi kepadaku, karena jujur akumenganggap bahwa malas adalah penghambat kita dalam mencapai kesuksesan. Mengutip apa yang pernah kudengar dari seniorku ketika aku baru saja memasuki salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung, bahwasanya semua mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi negeri itu semuanya pintar. Adapun yang membedakan mereka satu sama lain, adalah kerajinannya dan ketekunannya. Maka terbayang bila kita mempunyai kebiasaan untuk bersikap malas, maka tak ada tempat untuk kita untuk bisa bersaing dengan orang lain. Ini masih dunia kampus, yang notabene masih ideal dan rasional. Berbeda dengan nanti yang terjadi saat kita turun ke dunia yang sebenarnya, yaitu ke masyarakat dan dunia kerja. Persaingan tidak lagi sesehat dan se-uniform di dunia kampus. Latar belakang dan kepentingan yang berbeda, membuat tiap orang bisa melakukan apa saja demi mencapai kepentingan pribadi atau golongan mereka. Bila kita masih membawa rasa malas itu ke dunia tersebut, maka bersiaplah untuk menggelandang di bumi ini.
Urgensi sebuah upaya membunuh rasa malas amat sangat penting, bagi siapapun. Orang yang malas cenderung untuk membuang waktunya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak produktif. Dalam hal ini, ada sebuah dramatisasi dalam menyikapi suatu keadaan. Dan menurutku itu adalah kuncinya. Dramatisasi.
Sebuah pola pikir yang merembet hingga mempengaruhi semua anggota tubuh kita, sehingga membuat impuls-impuls dalam tubuh kita hingga sangat berat untuk digerakkan. Pola pikir tersebut adalah suatu respon dari suatu keadaan atau kejadian yang dialami oleh orang tersebut dan responnya amat berlebihan dan cenderung negatif. Akal kita mencoba untuk mendramatisasi semua kejadian yang kita alami sehingga kita beranggapan bahwa kita tidak sanggup melakukan apa yang lebih dari itu. Pikiran-pikiran negatif tersebut yang sangat bertentangan dengan pernyataan yang terang-terang telah dijelaskan oleh sang Maha Pencipta, bahwa tidak ada suatu masalah apapun yang dibebankan kepada kita melainkan kita sanggup untuk melewatinya. Maka bahwa bila kita mengubah pola pikir dan paradigma kita bahwa kita sebenarnya sanggup lebih dari itu, maka malas itu bisa kita bunuh. Sebuah motivasi dan penyemangat kepada diri kita sendiri sangat diperlukan. Hal yang paling kecil adalah kita memotivasi kita sendiri. Misal” ayo Bung! Anda bisa melakukan lebih dari ini!”
Dan yang kedua bahwa membunuh kemalasan adalah suatu perang dengan diri kita sendiri. Bila kita kalah, maka kita yang akan dikuasai oleh rasa malas itu. Maka tak ada kata lain kecuali menang. Caranya?
Buat enjoy aktivitas yang kita lakukan, dan jangan pernah membebani diri dengan pikiran-pikiran negatif dari kita. Lalu pikirkan akibat bila kita malas melakukan aktivitas tersebut, maka apa kerugian dan target yang tidak tercapai, lalu pikirkan dampaknya bagi masa depan kita. Usaha preventif tersebut harus dibicarakan atau ditulis sehingga kita akan ingat selalu dan menjadi fungsi kontrol bagi kita bila kita dilanda malas itu lagi.
Sebuah kultur yang tidak produktif juga sebaiknya kita ubah, atau minimal bila kita tidak sanggup maka bisa kita tinggalkan. Tinggal diantara orang-orang yang tidak produktif akan membuat diri kita terwarnai oleh kultur tersebut juga. Satu atap atau berteman baik dengan pencontek laporan akan cenderung terpengaruh untuk mengikuti kultur tersebut. Maka berkumpullah di suatu komunitas produktif, komunitas yang dalam sehari mampu mengatur urusan negara, atau organisasi minimal, jangan pernah menjadi orang yang dalam sehari bahkan tak mampu mengurus dirinya sendiri.