Kamis, 05 Februari 2009

DIKLAT AKTIVIS TERPUSAT 2009 KELUARGA MAHASISWA ITB Dari ITB untuk Indonesia, sebuah pergerakan untuk perubahan.




Andi Riswandi-15307121-  HMTL ITB  29 JANUARI 2009-1 FEBRUARI 2009


Kondisi mahasiswa di ITB bermacam-macam. Ada yang orientasinya belajar, sosial, hedonisme, dan banyak lagi. Setiap mahasiswa diITB dalam berkuliah, ternyata disubsidi oleh rakyat sekitar 16 juta persemester. Untuk itu, diharapkan mahasiswa juga berjuang untuk rakyat sebagai timbal baliknya. Permasalahannya, terkadang mahasiswa seakan tidak peduli dengan masyarakat kecil khususnya, padahal masyarakatlah yang membesarkan mereka. Diperlukan tindak penyadaran bagi mahasiswa akan perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itulah DAT muncul.
Secara umum, DAT adalah sarana untuk membiasakan diri untuk budaya disiplin, tidak terlambat, menjaga adab-adab kesopanan, berpikir kritis, sesuai kerangka berpikir yang terstruktur dan sistematis dalam memandang suatu masalah, dan peduli dan peka terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar kita serta peran yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa. Ciri-ciri umum tersebut dapat terwakili oleh suatu kata, yaitu aktivis. Aktivis adalah seseorang yang senantiasa bergerak secara riil/nyata, dan konsentrasi serta komitmen pada bidang yang ditekuninya.
Tujuan DAT
Tujuan diadakannya DAT adalah:
- Membuat visi bersama, yaitu penyamaan visi mengenai pergerakan mahasiswa dalam ruang lingkup ITB, untuk pergerakan nasional.
- Mengembalikan mahasiswa menjadi suatu insan akademis, yaitu:
o Senantiasa mengembangkan dirinya, menembus batas apa yang dia bisa raih
o Selalu mencari suatu kebenaran ilmiah
- Menumbuhkan rasa sebagai satu keluarga dalam kemahasiswaan di ITB, yaitu satu Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB)


DIKLAT AKTIVIS TERPUSAT 2009 KELUARGA MAHASISWA ITB
Dari ITB untuk Indonesia, sebuah pergerakan untuk perubahan.
Analisis mengenai akar permasalahan pangan di Indonesia
Dilihat dari penyebab permasalahan pangan di Indonesia, ada 3 stakeholder yang mempunyai peranan dan keterlibatan penting dalam mempengaruhi keadaan sektor pangan di Indonesia. Adapun contoh-contoh dari permasalahan pangan yang terjadi di Indonesia antara lain:
- Penyebaran produk-produk lokal yang kurang berkualitas di negeri sendiri karena produk yang berkualitas tinggi lebih banyak diekspor ke negara lain daripada diperdagangkan di negeri sendiri. Hal ini membuat masyarakat konsumen di Indonesia lebih banyak mengkonsumsi pangan yang bukan kualitas terbaik. Contohnya adalah pada pabrik Indofood dan PT. Perkebunan Nusantara yang mengekspor bahan pangan yang berkualitas tinggi ke luar negeri, sedangkan yang didagangkan di dalam negeri adalah “bahan pangan kelas dua”.
- Kebijakan Impor yang terlalu berlebihan kuantitasnya sehingga mematikan UKM-UKM (usaha kecil menengah)dalam negeri. Harga barang impor yang lebih murah juga membuat kelompok usaha kecil menengah sulit untuk berkembang, apalagi ditambah birokrasi yang rumit bagi pengusaha UKM di Indonesia.
- Paradigma para petani kita yang kurang/ sulit terbuka terhadap penemuan teknologi pangan terbaru dan cenderung lebih mempercayai ilmu pertanian secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.
- Terbatasnya Sumber daya Pangan akibat pandangan yang menganggap bahwa bertani atau melaut (nelayan) adalah bukan profesi pilihan yang utama, padahal negara kita adalah negara yang agraris dan maritim. Akan tetapi, saat ini masyarakat lebih cenderung mencari pekerjaan di perkotaan, bukan di perdesaan.
- Banyaknya kejahatan pangan seperti penggunaan plastik maupun formalin pada makanan yang dapat membahayakan konsumen.
- Dayabeli masyarakat yang rendah untuk membeli bahan pangan yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Regulasi pemerintah yang masih longgar terhadap kebijakan-kebijakan pangan di Indonesia, seperti pengaturan harga dari petani, tengkulak, hingga ke ditributor dan sampai ke konsumen.
3 stakeholder yang berperan penting dalam arah kondisi pangan di Indonesia antara lain adalah Pemerintah, Produsen, serta masyarakat sebagai konsumen. Ketiga stakeholder tersebut saling mempengaruhi dalam permasalahan pangan, saling kait-mengkait, dan saling sebab akibat, akan tetapi peran pemerintah sebagai regulator disini sangat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam penyebab permasalahan pangan ini.
Dar segi pemerintah, akar permasalahan pangan adalah:
- Kebijakan yang longgar dari pemerintah tentang pengaturan pangan di Indonesia.
- Jaminan keamanan produksi kepada para produsen dalam hal harga minimum dan harga maksimum serta jaminan terhadap pangan yang terkena bencana seperti banjir.
- Fasilitas yang kurang memadai yang diberikan kepada petani atau produsen sehingga menghambat kemajuan produsen untuk memproduksi bahan pangannya.
Dari segi Produsen, permasalahan pangan adalah:
- Kurangnya pemanfaatan teknologi akibat Sumber Daya Manusia itu sendiri yang tidak begitu mengerti dan mengetahui mengnai teknologi pangan.
- Mahalnya pemanfaatan teknologi untuk diterapkan para produsen pangan kelas menengah dan bawah.
- Kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan mengenai teknologi pangan
- Kontrol sosial yang kurang terhadap kebijakan pangan di Indonesia.
Dari segi masyarakat, permasalahan pangan adalah:
- Apresiasi yang kurang terhadap UKM, sehingga masyarakat cenderung memilih membeli makanan dari pihak-pihak asing seperti McD, dsb.
- Dayabeli masyarakat yang rendah untuk membeli bahan pangan yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
-
Ekonomi Global
Cara memandang problematika bangsa ini adalah, apa yang menjadi penyebab permasalahan lalu apa solusi konkretnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, kita harus mempunyai narasi besar, yang menginspirasikan sebuah mimpi besar, yang akan menjadi goal kita. Kedudukan kita sebagai mahasiswa adalah sebagai inspirator pergerakan, yaitu orang-orang terdepan dalam memimpin sebuah pergerakan ke arah yang lebih baik, dan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Kita ketahui bahwa kebanyakan manusia saat ini lebih banyak tergerak oleh idealisme atau uang. Kita harus punya dasar idealisme yang kita pegang kuat hingga kita sudah tidak menjadi mahasiswa lagi, agar tidak tergerak dengan uang, yang bisa mengubah apa saja dan siapa saja dengan cara bagaimana saja, kapan saja, dimana saja.
Ichsanuddinnoorsy-pengamat ekonomi & panelis debat TVone-
Ada 3 golongan orang yang ada di negara kita, yaitu penikmat, penjilat, dan pengkhianat. Jangan sampai kita masuk kedalam 3 golongan tersebut.
Ada beberapa kepemimpinan, yaitu Janitor, Operator, Manager, Leader, dan Fighter.
Masalah ekonomi klasik ada 3, yaitu:
- Pengangguran
- Kemiskinan
- Ketimpangan
Kebijakan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Obama juga masih menyoroti ketiga masalah di atas.
Sistem kapitalisme adalah sistem yang munafik karena keserakahannya. Yangkaya makin kaya, yang miskin tambah miskin. Hal itu yang dianut AS, negara yang berpengaruh besar pada perekonomian global. Masalah SPM(Sub Prime Morgate) yang terjadi beberapa waktu lalu berdampak besar bagi dunia, juga bagi Indonesia, sehingga terancam terkena badai krisis kedua setelah tahun 1998.
Untuk mengatasi krisis tersebut, ada 3 industri yang harus dijadikan pusat perhatian, yaitu
- Industri Militer
- Industri Minyak
- Industri Media

Realita Kota Bandung
Kota sebenarnya dalah gambaran dari perwujudan bermacam-macam kebijakan dan kepentingan. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan membentuk gambaran kota itu sendiri, apakah dari infrastrukturnya, dari segi pengelolaan lingkungannya, transportasinya, dsb.
Salah satu parameter kota yang baik dapat dilihat dari sungai yang melintas di kota tersebut. Bila sungainya bersih, maka kota tersebut sudah dikelola dengan baik. Apabila tidak, maka pengelolaan kota tersebut belum baik.

Kemandirian Bangsa
Marwan Batubara-Anggota DPD Jakarta-
Adalah sikap dan keadaan suatu bangsa yang memiliki kepercayaan diri dalam memenuhi kebutuhan dan senantiasa bersaing untuk maju. Adapun aspek-aspek kemandirian meliputi:
-sektor ekonomi
-sektor intelektual
-sektor sosial
-sektor politik
Sugiharto –mantan Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu-
Hartoyo-dosen Harvard & Oxford University-
Yang terpenting dalam mewujudkan kemandirian bangsa adalah menjaga kekonsistenan dan semangat juang untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Indonesia, dari sektor pangan, sebenarnya mempunyai potensi diversifikasi pangan yang banyak, tetaapi kita tidak menyadarinya. Kebijakan impor sebenarnya tidak perlu dilakukan, tetapi kita harus mendayagunakan apa yang kita punya dengan sebaik-baiknya.

Peran Serta Mahasiswa dalam Pemilu 2009
Djoko Santoso & Khalid
Pemilu adalah wujud dari demokrasi. Demokrasi di indonesia adalah hasil adopsi demokrasi-demokrasi negara lain seperti Amerika dan Inggris. Demokrasi yang dianut Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Penerapan demokrasi di Indonesia tidak jelas sektor-sektornya. Di Amerika, regulasi pemerintah menentukan dimana saja demokrasi itu berperan, sehingga Demokrasi berperan jelas di sektor-sektor tertentu. Sebenarnya demokrsai sendiri bukanlah sistem yang baik, tapi ini merupakan yang terbaik dari yang terburuk.
Di indonesia, sistem kepartaian sangat kental. Yang menjadi masalah adalah sistem perekrutan partai yang buruk. Terkadang banyak hasil kader-kader partai tidak sesuai dengan yang diinginkan karena lebih mementingklan kepentingan pribadi maupun golongan daripada kepentingan bangsa. Peranan mahasiswa menghadapi situasi seperti ini sangat vital, apalagi di negara berkembang. Sebutan mahasiswa memang menunjukkan tugas bahwa sebenarnya mahasiswa bukan sekedar siswayangbelajar, tapi juga harus mengkritisi pemerintah agar jalannya pemerintahan tidak merugikan rakyat dan bangsa. Mahasiswa harus menjadi problem solving bagi bangsanya.
Sekarang sudah saatnya kita fokus menyelesaikan permasalahan, membuat visi untuk solving persoalan bangsa yang menumpuk, bukan lagi mempermasalahkan apakah pemilu harus dicoblos atau dicontreng, apakah caleg harus laki-laki atau harus wanita-kah, tapi banyak hal yang penting di luar itu yang menunggu kita.

Konsepsi Kemahasiswaan
Dimas Taha Maulana-Menteri PSDM KM-ITB 08/09-
Sudah saatnya kita melakukan pergerakan untuk perubahan ke arah Indonesia yang lebih baik. Pergerakan itu membutuhkan suatu wadah. KM, adalah suatu wadah yang ada untuk menyatukan visi kita bersama. Konsepsi itu sendiri adalah cita-cita besar dari KM-ITB.
Skema pendidikan


Insan akademis adalah manusia yang senantiasa mengembangkan dirinya dan mengkritisi kondisi mesyarakat di masa kini juga di masa yang akan datang
Seorang pemimpin harus memiliki AVIRA, yaitu:
Adaptability-visioner-inovatif-responsible-ACTUATION

Rekayasa Sosial & Propaganda
Bang Yauche TK 97 & Musthofa TK 99(Mantan Presiden KM-ITB)
Basic Academic yang diajarkan di itb penting untuk kemampuan analitik kita.
Rekayasa sosial adalah aksi memanipulasi sekumpulan orang untuk melakukan aksi atau reaksi untuk suatu tujuan tertentu. Bentuk perubahan sosial ada 2, yaitu Unplanned social change yaitu perubahan yang lambat tapi terus menerus dan yang kedua adalah planned social change. Yang kedua inilah yang disebut sebagai rekayasa sosial. Revolusi adalah perubahan sosial yang spektakuler dan menyentuh seluruh aspek-aspek kehidupan.
Teknik organisasi massa penting untuk rekayasa sosial. Teknik-teknik tersebut antara lain,
- Kekuatan ide dan pemikiran
- Tujuan yang jelas
- Struktur yangsolid
- Taktik yang memadai
- Sumber Daya yang cukup
Struktur yang solid setidaknya harus memiliki,
- Jenderal Lapangan
- Koordinator lapangan (bersifat rahasia)
- Komandan lapangan
- Peserta
- Artis lapangan
- Jongos lapangan
Sumber daya yang cukup maksudnya adalah memiliki jaringan, dana, dan data yang memadai untuk merekayasa suatu organisasi massa.
Propaganda, penting untuk menyebar isu. Harus ada tujuan, dan pelaksanaannya sistematis untuk membentuk sebuah persepsi publik, memanipulasi keadaan sesuai tujuan tertentu.

Motivasi Berjuang & Bergerak
Motivasinya hanya satu, yaitu mati syahid. Orang yang cerdas adalah orang yang selalu ingat akan mati. Selain itu, untuk bergerak, harus ada kebersamaan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

andi, numpang coppas ya..
boleh kan? hehe =D
nuhun,,